Yohanes 3:3 “Yesus menjawab, kata-Nya, ‘Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak
dapat melihat Kerajaan Allah.' "
Dalam ayat 3, Tuhan Yesus mengatakan dengan tegas bahwa seseorang tidak dapat
melihat Kerajaan Allah (Sorga), bila ia tidak dilahirkan kembali. Kata
“dilahirkan kembali” bukan berarti harus kembali masuk ke rahim ibu, namun
“lahir kembali” oleh baptisan dan pembaharuan melalui pimpinan Roh Kudus.
Sehingga, dimungkinkan untuk menjadi manusia baru di dalam Kristus, yang telah
meninggalkan kubangan dosa dan masuk dalam proses pembaharuan hidup menjadi
serupa dengan Kristus. Betapa pentingnya dan vitalnya pembaharuan hidup di
dalam Kristus. Dalam percakapan Tuhan Yesus bersama Nikodemus, Tuhan Yesus
menegaskan tentang “Kelahiran kembali” atau pembaharuan hidup. Bila seseorang
tidak mengalami pembaharuan hidup di dalam Kristus, ia tidak akan melihat
Kerajaan Sorga atau dengan kata lain “ia akan melihat kerajaan maut”. Betapa
mengerikan orang yang hanya dapat melihat kerajaan maut, dan betapa
bersukacitanya orang yang dapat melihat Kerajaan Sorga kelak dan mencicipinya
sekarang ini.
Dengan demikian, sebuah syarat mutlak yang tak dapat ditawar lagi, sebuah jalan satu-satunya yang harus ditempuh untuk menuju Kerajaan Sorga adalah pembaharuan hidup di dalam Kristus. Pembaharuan hidup di dalam Kristus memiliki beberapa indikasi yang meliputi:
1. Iman Kepada Yesus Kristus
Kehidupan lama seseorang, menyangkut sebuah pertanyaan “Kepada siapakah ia beriman? ”. kata “iman” disini lebih menunjuk kepada iman yang aktif bukan pasif. Sebanyak 98 kali, Yohanes memakai kata pissteuo untuk menunjukkan bahwa iman itu suatu aktivitas, sesuatu yang dikerjakan, sesuatu yang memerlukan penyerahan diri sepenuhnya kepada yang dipercayai. Sehingga, pertanyaan yang harus diajukan ketika seseorang mau melihat Kerajaan Sorga adalah “kepada siapa aku beriman?” Kepada siapakah aku menyerahkan hidupku? Kepada siapakah aku berdoa mohon pertolongan? Masihkah aku pergi ke dukun? Masihkah aku mengandalkan uangku untuk hidup? Masihkah aku mengandalkan orang? Ataukah aku mengandalkan diriku sendiri?
Secara singkatnya demikian; ada seorang petani membiarkan sawahnya tanpa diolah, sehingga ia hanya melihat semak belukar beserta ilalang tumbuh liar disawahnya. Namun suatu saat ia sadar dan sangat rindu untuk menghasilkan padi melalui sawahnya. Oleh karena itu, ia harus menanami sawahnya dengan padi dan berusaha merawatnya sampai masa panen tiba. Sawah yang dibiarkan tanpa diolah, akan tumbuh rumput dan ilalang secara liar. Demikian juga dalam kehidupan seseorang; dahulu kehidupannya berkubang dalam lumpur dosa, dan oleh jamahan Roh Kudus, ia rindu melihat dan menikmati Kerajaan Sorga. Maka, ia beriman kepada Tuhan Yesus Kristus dan menjaga imannya melalui penyerahan diri untuk dibentuk melalui firman-Nya sampai Tuhan memanggilnya. Sebagaimana rasul Paulus dalam kehidupannya.
2. Memiliki Pemikiran Kristus
Pemikiran seorang Kristen haruslah tunduk kepada Kristus. Dahulu sebelum menggenal Tuhan Yesus, Rasul Paulus membunuh orang-orang percaya dan berusaha untuk melegalkan rencana jahatnya. Pada mulanya rasul Paulus tidak mengerti bahwa rencananya adalah jahat di hadapan Tuhan. Namun setelah bertemu dengan Tuhan Yesus di jalan menuju Damsyik, ia tersadar bahwa rencananya adalah jahat nan keji dihadapan Tuhan. Sejak saat itu, pemikirannya berubah; bukan lagi untuk membunuh sesama namun menghancurkan kuasa maut oleh firman Tuhan. Buah pemikirannya berdasarkan firman Tuhan, sehingga gereja Tuhan dikuatkan dan ditumbuhkan oleh Allah.
Demikian juga dengan kehidupan kita; pemikiran kita bukanlah bagaimana caranya untuk menghancurkan orang lain, namun bagaimana dapat menjadi saluran berkat dan mengasihi sesama. Dalam rencana Agung Allah, Tuhan Yesus memikirkan untuk menggenapi rencana penyelamatan dunia. Dan sekarang, pemikiran kita bukan lagi bagaimana menyelamatkan diri sendiri, namun memikirkan bagaimana menggenapi Amanat Agung Tuhan Yesus, selama masih ada di dunia. Kita dapat memulainya dengan hal yang kecil setiap harinya, ketika kita ada masalah dengan orang lain, janganlah menginginkan supaya mereka celaka tetapi doakanlah mereka.
3. Mengikuti Teladan Kristus
Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki hak dan kewajiban berdasarkan Pancasila. Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai warga negara Kerajaan Allah, kita memiliki hak dan kewajiban yang menunjukkan identitas kita sebagai warga Kerajaan Sorga. Tuhan Yesus selama ada di dunia memberikan teladan bagaimana seharusnya umat-Nya hidup. Tuhan Yesus menghormati pemerintah, bergaul dengan sesama dalam kesopanan serta kasih, dan mengutamakan taat kepada Allah Bapa.
Dambaan setiap orang adalah melihat Kerajaan Allah bukan kerajaan maut. Oleh karenanya, diperlukan pembaharuan hidup secara terus – menerus melalui firman Tuhan yang sudah tertulis dalam Alkitab. Di mana seseorang haruslah beriman kepada kristus, memiliki pemikiran kristus, dan mengikuti teladan Kristus.
Mari…bagi kita yang ingin melihat Kerajaan Sorga dan mencicipinya selama masih
ada di dunia… dalam pimpinan Roh Kudus biarlah kita mengalami pembaharuan hidup
disertai tiga hal sebagai indikasinya. Amin.
Amin
BalasHapus