Tgl. : 15-16 Desember 2014
Teks : I Korintus 11: 23-31
Tema : Bersiap Menerima
Perjamuan Allah
Pendahuluan
Tuhan Yesus pernah memberikan sebuah perumpamaan
mengenai perjamuan kawin (Mat. 22:1-14). Dalam perumpamaan tersebut,
diceritakan bahwa ada seorang raja yang menyuruh para hambanya untuk memanggil
semua orang yang menerima undangan untuk menghadiri perjamuan kawin. Akan
tetapi, orang-orang yang telah menerima undangan tersebut menolak untuk hadir.
Bahkan ada yang dengan sengaja membunuh utusan raja yang menyampaikan pesan.
Akhirnya raja murka, dan membinasakan orang-orang yang membunuh utusan raja.
Karena semua sudah tersedia namun tidak ada yang hadir ke perjamuan, maka raja
memberi perintah untuk memanggil semua orang yang ada di jalan-jalan; orang
jahat maupun orang baik. Tetapi ditengah-tengah perjamuan, raja melihat ada
seorang yang tidak memakai pakaian pesta. Oleh karena keadaan yang demikian,
raja murka dan menghukum orang tersebut dalam kegelapan yang gelap, penuh
ratapan dan kertak gigi.
Melalui perumpamaan tersebut, kita dapat mengambil
sebuah prinsip bahwa “Setiap orang yang akan menerima perjamuan Tuhan, haruslah
bersiap.” Sebab bila tidak bersiap, maka akan menimbulkan hukuman (I Kor.
11:29). Sebagaimana seorang raja menginginkan peserta perjamuan bersiap dengan
memakai pakaian pesta, demikian pula kita dalam mengikuti perjamuan kudus.
Allah menginginkan kita supaya bersiap. Apa yang dimaksud dengan bersiap
disini? Untuk dapat memahami, marilah kita telaah mengenai apa yang disampaikan
rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Ada beberapa prinsip yang harus kita
pegang dan laksanakan sehingga kita disebut sebagai umat yang bersiap merima
perjamuan Allah, yakni:
a.
Menjaga kemurnian iman (ay.26)
Latar belakang Paulus menuliskan surat yang pertama ke Jemaat
Korintus, salah satunya ialah untuk menyadarkan tanggung jawab jemaat untuk
tetap menjaga kemurnian iman. Jangan sampai, perjamuan yang kudus itu dijadikan
tempat untuk menyombongkan diri, mengandalkan diri sendiri dan meremehkan
kekudusan Tuhan. Sebab, kemurnian iman jemaat akan menjadi berita bagi seluruh
dunia sampai Tuhan datang kembali. Oleh karenanya, rasul Paulus menegaskan:
“Sebab setiap kali kamu makan roti dan minum cawan ini, kamu memberitakan
kematian Tuhan sampai Ia datang”. Dengan demikian, marilah kita bersama
menyadari tanggung jawab kita untuk menjaga kemurnian iman. Sebab kemurnian
iman kita adalah berita yang layak disebarkan samapi Tuhan datang kembali.
b.
Menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia
baru (ay.28)
Selanjutnya ditekakankan pula bahwa, setiap orang yang mengikuti
Perjamuan Kudus haruslah bertekad untuk hidup kudus. Sebab, sebagaimana
diketahui bersama maksud diadakannya Perjamuan Kudus ialah untuk melawan dosa.
Sehingga dimohon dengan tegas, agar setiap jemaat bersedia dengan rendah hati
menelusuri, apakah ada dosa yang diperbuat diwaktu yang lampau dan belum
diselesaikan? Bila ada baiklah memohon ampun secara terbuka dalam doa kepada
Tuhan dan berkomitmen untuk tidak melakukannya kembali. Dalam beberapa
suratnya, rasul Paulus juga menyampaikan kebenaran firman Tuhan supaya
menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru di dalam Kristus. Secara
jelas dituliskan beberapa dosa yang harus dihindari dan beberapa sikap yang
harus dilakukan. (baca Efesus 4:22-24 & 32-32). Dengan demikian jelas
bahwa, setiap jemaat yang bersedia ikut dalam Perjamuan Kudus haruslah bersedia
menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru.
c. Menyadari
bahwa kita akan menerima Perjamuan Allah di Sorga (ay.31-32)
Terakhir, sebenarnya Perjamuan Kudus diadakan bukan hanya
untuk mengingat akan pengurbanan Tuhan Yesus bagi kita. Bukan juga hanya untuk
melawan dosa. Tetapi juga untuk mengingatkan kita bahwa nantinya kita juga akan
mengikuti Perjamuan Kudus di Sorga yang dipimpin langsung oleh Tuhan Yesus. Ketika
kita mengikuti Perjamuan Kudus, sebenarnya kita diingatkan untuk menerima
Perjamuan di Sorga, sehingga kita tidak dibinasakan bersama-sama dengan dunia
fana (ay.31-32). Ditengah-tengah kedegilan bangsa Israel nabi Zefanya
menyerukan supaya bangsa Israel bersiap diundang Tuhan ikut serta dalam
perjamua-Nya di Sorga. Secara tegas disampaikan: “Berdiam dirilah di hadapan Tuhan
ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan
korban dan telah menguduskan para undangan-Nya.”( Zefanya 1:7). Demikian pula kepada
Yohanes, Tuhan Allah menyampaikan bahwa orang-orang yang diundang masuk dalam
Perjamuan Allah akan menerima kebahagiaan yang tak terkatakan (Wahyu 19:9). Maka persiapkanlah diri kita
untuk menerima Perjamuan Kudus di dunia saat ini, sebab akan tiba waktunya kita
akan menerima Perjamuan Kudus bersama Tuhan Allah di Sorga disertai kebahagiaan
yang luar biasa.
Undangan
Marilah
bersama-sama kita mengikuti Perjamuan Kudus dengan kesiapan diri. Marilah kita
menjaga kemurnian iman kita, menanggalkan perbuatan manusia lama dan mengenakan
manusia baru yang dikuduskan Tuhan. Serta menyadari bahwa ketika kita mengikuti
Perjamuan Kudus di dunia dengan iman dan kekudusan, maka sebenarnya kita telah
menerima undangan untuk ikut serta dalam Perjamuan Kudus di Sorga. Marilah kita
bersiap menerima Perjamuan Kudus sampai Tuhan Yesus datang kembali.
Terima kasih materinya, Tuhan Yesus memberkati,
BalasHapus