Dalam situasi politik yang semakin memanas di Indonesia,
setiap orang percaya hendaknya turut serta dalam menjaga suasana negara tetap
kondusif. Sehingga mampu untuk bersikap dan berpolitik secara arif. Sebagaimana
pendapat Tuhan Yesus dalam ayat 21 dapat dijadikan petunjuk, tentang bagaimana
sikap seorang Kristen terhadap negaranya. Dapat dimengerti bersama bahwa
Kerajaan Tuhan Yesus bukan berasal dari dunia ini (Yoh. 18:36). Oleh karenanya
Tuhan Yesus menolak diangkat menjadi raja, namun turut tunduk pada tata negara
ketika berada di bumi (Mat. 17:24-27). Dengan prinsip tersebut Tuhan Yesus juga
mengajar setiap orang percaya untuk hidup dalam kepatuhan kepada pemerintah.
Akan tetapi, kepatuhan tersebut hendaknya tetap memperhatikan firman Allah. Sebagaimana
rasul Petrus dengan tegas menyatakan bahwa: “Kita harus lebih taat kepada Allah
dari pada kepada manusia” (Kis. 5:29). Dengan
demikian jelas bahwa, kepatuhan kepada Allah tercermin dari kepatuhan orang
percaya terhadap pemerintah yang mengupayakan keadilan.
Selanjutnya, kepatuhan terhadap pemerintah juga berarti
turut serta menyejahterakan bangsa (Yer. 29:7). Semangat menyejahterakan bangsa
berarti menjunjung nilai-nilai kebangsaan sesuai dengan kebenaran Alkitab, yang
berguna untuk membangun negara. Sebagai contoh ialah Pancasila. Dengan
ber-Pancasila kita dimampukan untuk menjadi warga negara yang baik, tanpa
meninggalkan iman kepada Tuhan. Sebagai warga negara yang ber-Pancasila pasti
dimampukan untuk membangun bangsa, bukan merusaknya. Oleh karenanya, kita patut
bersyukur, karena Indonesia berideologi Pancasila. Dengan Pancasila kita
mendapat kesempatan berpolitik menurut nilai kristiani.
Berpolitik menurut nilai kristiani, membawa kita kepada
pembangunan bagi bangsa ini. Sebagai contoh, pesta demokrasi yang akan
berlangsung pada tangal 9 Juli 2014. Melalui PEMILU Presiden 2014, kita diberi
kesempatan untuk menjadi warga negara yang baik tanpa meninggalkan iman kepada
Tuhan. Dengan menggunakan hak suara di TPS kita telah turut serta mensukseskan
pembangunan bagi negara kita. Para Capres dan Cawapres telah membeberkan visi
dan misinya. Bersama-sama marilah kita memilih pemimpin sesuai dengan hati
nurani. Setiap orang boleh menyanjung ‘jago’-nya, dan lebih baik juga bila
tidak merendahkan ‘jago’ yang lain. Sebagai orang percaya yang menjadi warga
negara Indonesia, mari kita turut serta membangun bangsa Indonesia. Dengan jalan
mengupayakan kesejahteraan dan keamanan. Salah satunya, dengan jalan ‘berpolitik’
menurut nilai kristiani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar