Setiap hamba Tuhan menghendaki
adanya pertumbuhan terjadi dalam gereja yang dipimpin. Namun demikian, untuk
mewujudkan pertumbuhan gereja bukanlah pekerjaan mudah untuk dilaksanakan.
Perlu ketekunan dalam doa, kerja keras, dan kekompakan diaken untuk peduli terhadap
jiwa-jiwa. Bahkan kondisi buruk dapat terjadi dalam sebuah gereja. Akan tetapi
kondisi buruk dalam sebuah gereja dapat diubahkan menjadi baik, bila ditangani
dengan cara yang tepat. Sebagaimana nasihat C.H Spurgeon, bahwa:
“Adalah baik bila seorang yang masih muda mulai dengan prospek yang
buruk karena dengan cara bekerja yang tepat, pasti kemudian muncul perbaikan.
Bila kapel itu sama sekali kosong ketika Anda pergi ke sana, jangan sampai
keadaannya kemudian memburuk. Mungkin Anda akan menjadi alat untuk membawa
beberapa orang ke gereja itu dengan demikian keadaannya akan lebih baik”[1]
Mencermati pendapat tersebut, maka dapat diketahui
bahwa selalu ada cara untuk membawa pertumbuhan dalam gereja. Namun pertumbuhan
gereja bukan karena pekerjaan individual, tetapi hasil kasih karunia Allah dan
pekerjaan sebuah tim. Oleh karenanya dalam gereja harus ada jemaat yang
bersedia komitmen mengambil bagian dalam pelayanan.
Membawa jemaat untuk ambil bagian
dalam pelayanan demi pertumbuhan jemaat memerlukan kesabaran. Langkah pertama
yang mungkin diperlukan adalah menyampaikan harapan kepada jemaat, baik melalui
persekutuan doa maupun dalam khotbah. Apabila langkah tersebut masih kurang
mendapat respon, rekrutlah beberapa orang diantara jemaat yang memiliki kerohanian
lebih, dan ajaklah untuk menjadi pendoa bagi pelayan gereja, pertumbuhan
jemaat, dan jiwa-jiwa yang lemah imannya. Selanjutnya jagalah agar pertemuan
doa dapat berlangsung dengan baik seterusnya. Dan jadikanlah Alkitab sebagai
penuntun dan penguat bagi para pendoa. Akhirnya dapat dimengerti bahwa
pertumbuhan jemaat bukanlah hasil usaha manusia. Akan tetapi pemberian Allah
bagi orang-orang yang mendedikasikan diri bagi pekerjaan pelayanan Allah.
Dengan demikian masihkah terbesit
dalam benak, bahwa pertumbuhan gereja itu sulit diwujudkan? Sebenarnya tidak.
Sebab ketika banyak jemaat aktif dalam pertemuan doa, bersungguh-sungguh berdoa, dan memperhatikan
jiwa-jiwa, maka pertumbuhan itu akan terlaksana dengan sendirinya. Siapakah
yang memberikan pertumbuhan pada tanaman padi? Apakah petani? Tidak, tetapi
Tuhan. Lalu, mungkinkah petani yang malas akan mendapatkan bulir padi yang
baik? Tidak. Seorang petani harus bekerja dengan semangat, membentuk tim kerja,
dan bergantung pada Tuhan untuk mendapatkan padi yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar