Jumat, 30 Mei 2014

Pentingnya Keterlibatan Jemaat dalam Pelayanan bagi Pertumbuhan Gereja




Setiap hamba Tuhan menghendaki adanya pertumbuhan terjadi dalam gereja yang dipimpin. Namun demikian, untuk mewujudkan pertumbuhan gereja bukanlah pekerjaan mudah untuk dilaksanakan. Perlu ketekunan dalam doa, kerja keras, dan kekompakan diaken untuk peduli terhadap jiwa-jiwa. Bahkan kondisi buruk dapat terjadi dalam sebuah gereja. Akan tetapi kondisi buruk dalam sebuah gereja dapat diubahkan menjadi baik, bila ditangani dengan cara yang tepat. Sebagaimana nasihat C.H Spurgeon, bahwa:
“Adalah baik bila seorang yang masih muda mulai dengan prospek yang buruk karena dengan cara bekerja yang tepat, pasti kemudian muncul perbaikan. Bila kapel itu sama sekali kosong ketika Anda pergi ke sana, jangan sampai keadaannya kemudian memburuk. Mungkin Anda akan menjadi alat untuk membawa beberapa orang ke gereja itu dengan demikian keadaannya akan lebih baik”[1]
Mencermati pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa selalu ada cara untuk membawa pertumbuhan dalam gereja. Namun pertumbuhan gereja bukan karena pekerjaan individual, tetapi hasil kasih karunia Allah dan pekerjaan sebuah tim. Oleh karenanya dalam gereja harus ada jemaat yang bersedia komitmen mengambil bagian dalam pelayanan.
Membawa jemaat untuk ambil bagian dalam pelayanan demi pertumbuhan jemaat memerlukan kesabaran. Langkah pertama yang mungkin diperlukan adalah menyampaikan harapan kepada jemaat, baik melalui persekutuan doa maupun dalam khotbah. Apabila langkah tersebut masih kurang mendapat respon, rekrutlah beberapa orang diantara jemaat yang memiliki kerohanian lebih, dan ajaklah untuk menjadi pendoa bagi pelayan gereja, pertumbuhan jemaat, dan jiwa-jiwa yang lemah imannya. Selanjutnya jagalah agar pertemuan doa dapat berlangsung dengan baik seterusnya. Dan jadikanlah Alkitab sebagai penuntun dan penguat bagi para pendoa. Akhirnya dapat dimengerti bahwa pertumbuhan jemaat bukanlah hasil usaha manusia. Akan tetapi pemberian Allah bagi orang-orang yang mendedikasikan diri bagi pekerjaan pelayanan Allah.
Dengan demikian masihkah terbesit dalam benak, bahwa pertumbuhan gereja itu sulit diwujudkan? Sebenarnya tidak. Sebab ketika banyak jemaat aktif dalam pertemuan doa,  bersungguh-sungguh berdoa, dan memperhatikan jiwa-jiwa, maka pertumbuhan itu akan terlaksana dengan sendirinya. Siapakah yang memberikan pertumbuhan pada tanaman padi? Apakah petani? Tidak, tetapi Tuhan. Lalu, mungkinkah petani yang malas akan mendapatkan bulir padi yang baik? Tidak. Seorang petani harus bekerja dengan semangat, membentuk tim kerja, dan bergantung pada Tuhan untuk mendapatkan padi yang baik.


[1] C. H. Spurgeon, Cara Memenangkan Jiwa, (Andi: Yogyakarta, 2010), hal, 128

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say No to Divorce !

If we pay attention to the divorce statistics in Indonesia, we may be interested in the facts. According to data from the Director General o...