Selasa, 16 Juli 2013

Bekerja Dalam Kasih



Pada suatu kali saya mendengar beberapa Rumah Sakit Kristen swasta di pulau Jawa bagian Utara ada yang sudah almarhum, dan ada sebagian lagi mati suri (hidup segan mati tak mau). Setelah diselidiki, penyebab utama dari kehancuran RS tersebut adalah karena mengalami krisis kasih dalam tubuh organisasinya. Sebagai contoh; Korupsi sudah masuk dalam organisasi RS seperti penyakit kangker. Kesopanan dan kesabaran sudah jarang ditunjukkan kepada pasien. Penanganan pasien yang jauh dari standart. Hal ini mengakibatkan kurangnya kepercayaan publik terhadap RS tersebut dan membuatnya menjadi almarhum.
Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan, dari kasus tersebut, kita dapati bahwa kasih itu penting untuk diwujudkan dalam pekerjaan kita. Kasih itu harus dilakukan. Kasih itu harus dinyatakan. Mengapa? Karena kita ini adalah umat kepunyaan Allah yang diselamatkan dengan kasih yang begitu besar melalui pengorbanan Tuhan Yesus. Dan oleh karenanya kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Dan tanda dari anak-anak Allah adalah kasih. Dan kasih itulah yang membuat kita terus hidup menikmati damai sorgawi di bumi. Kasih itulah yang membuat kita menjadi kuat.
Oleh karena itu saya percaya bahwa kita semua menginginkan tempat dimana kita bekerja, bisa berkembang dan maju mencapai visi yang ditetapkan. Saya yakin kita semua menginginkan adanya kemajuan dan kesejahteraan di tempat kita bekerja. Saya percaya kita rindu menghasilkan suatu karya yang baik bagi kesejahteraan umat manusia. Tetapi pertanyaannya, apa yang harus kita lakukan? Apakah dengan keahlian saja belum cukup? Saudara-saudara, keahlian saja tidak cukup. Perhatikan. Untuk mencapai semua perkembangan dan kemajuan yang baik dalam pekerjaan kita, kita harus melakukan pekerjaan kita dalam kasih.
Mari kita baca bersama-sama dari I Korintus 16:14.
Kata kasih yang dipakai dalam ayat ini memakai kata agape. Kita mengetahui bersama bahwa kata agape berarti kasih yang tulus tanpa pamprih. Sebagai contohnya, ketika seseorang memberikan pertolongan tanpa memikirkan untuk meminta balasannya. Namun dijaman sekarang banyak tipu muslihat, bagaimana kita harus memberikan pertolongan? Berikanlah pertolongan dengan memohon perlindungan Tuhan supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan. Pada waktu saya baru dua hari di Makassar, sepulang dari pelayanan saya melewati sebuah jalan. Mobil saya jalan tidak terlalu kencang, dan saya lihat ada tangan yang dilambaikan. Lalu saya berhenti, dan saya tanya mau kemana mbak? Dia jawab, terserah mau dibawa ke mana aja, aku ngikut ajah.... waduh, saya pikir ada yang tidak beres ini. Dan saya menutup kaca mobil lalu saya pergi. Setelah saya tanyakan ke teman-teman, ternyata disitu tempat nongkrongnya kupu2 malam. Haduh, untung tidak masuk perangkap. Saudara kita memang harus mengasihi, namun kita perlu berhati-hati supaya tidak terjebak dalam perangkap setan. Kendati demikian, jangan juga kita terlalu berhati-hati sehingga kita tidak mau menolong orang. Bila demikian, bagaimana caranya supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan? ungkapkanlah kasih dengan cara yang benar sesuai firman Tuhan.
Selanjutnya, ketika kita bekerja dalam kasih. Kadang kala yang dihadapi adalah kumpulan pencemooh. Ketika kita bekerja dengan kasih, kadang ada rang yang mencemooh dan menyepelekan pekerjaan kita. Bahkan memandang hina bila kita menolong seseorang yang kurang mampu. Saudara, janganlah berhenti mengasihi meskipun banyak masalah yang akan kita hadapi saat menyatakan kasih. Sebab kasih itu seperti virus. Senjata apapun tak akan bisa menghancurkannya. Kebencian sebesar apapun tak akan bisa menghalanginya. Kasih tak akan padam. Apabila kasih itu bisa dipadamkan ataupun duhancurkan maka, tak akan ada kekristenan yang sanggup bertahan, dan tak akan ada orang yang selamat. Maka bekerjalah dalam kasih, sebab kasih mengalahkan semua penghalang keberhasilan.
Terakhir, tetaplah bekerja dalam kasih; Bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai firman Tuhan. Sebab, dengan demikian kita akan dikenal sebagai anak-anak Allah. Diseluruh dunia kekristenan dikenal karena kasihnya yang terwujud. Semua orang disebut Kristen karena dia sanggup untuk bekerja dalam kasih. Saya percaya kita dimampukan untuk bekerja dalam kasih, sebab Allah akan berkenan atas pekerjaan kita. Karena itu bekerjalah dalam kasih, sebab dengan demikian kita dikenal sebagai anak-anak Allah.
Bekerja dalam kasih akan membuat tempat dimana kita bekerja menjadi maju, karena melalui tangan kita Tuhan berkarya mendatangkan keberhasilan. Mari kita bekerja dalam kasih, karena demikianlah yang dikehendaki Tuhan atas hidup kita.

1 komentar:

  1. בעזרת השם
    Shalom bapak, ibu, saudara/ i juga adik-adik yang terkasih. Pada kesempatan kali ini saya mau mengajak kita semua untuk belajar bersama Shema Yisrael dan Veahavta sebagai fondasi iman Yahudi yang mana Yesus adalah rabi (רבי) dan juga guru/ מורה/ Moreh yang tentunya mengajarkan tentang keesaan Tuhan. Bila ada yang mau bertukar pikiran saya akan sangat senang.

    Shema ini secara umum selalu diucapkan dalam setiap ibadah orang Yahudi maupun di saat- saat genting seperti ketika menghadapi sesuatu bahaya untuk mengingatkan setiap orang Yahudi bahwa hidup mereka ada di tangan Tuhan seperti halnya saudara kita dari kalangan Muslim mengucapkan kalimat tauhid ketika akan mendekati ajal.

    Yesus ( oleh para pengikutnya dari kalangan Yahudi yang percaya beliau disebut ישוע/ Yeshua ) pernah mengutip kalimat ini dalam Injil ( בשורה/ Besorah ) untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Torah ( תורה ) atau Soferim ( סופרים ) tentang hukum yang pertama dan terutama.

    Ayat Injil yang memuat Shema tersebut adalah Matius 22 : 37 -39, Markus 12 : 29 – 31 dan Lukas 10 : 27.

    Di bawah ini akan saya berikan kalimatnya dalamteks Ibrani tanpa tanpa tanda vokal.Kalimat Shema Yisrael dan Veahavta dari Ulangan/דברים/Devarim 6 : 4 – 5, ” שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה  אחד ואהבת את יהוה אלהיך בכל־לבבך ובכל־נפשך ובכל־מאדך “

    ( Cara mengucapkan kata per kata sesuai dengan aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku : Shema Yisrael, YHWH ( Adonai ) Eloheinu, YHWH ( Adonai ) ekhad. Veahavta et YHWH (Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol meodekha )

    Dan karena kasih itu tidak cukup hanya kasih kepada Tuhan saja tetapi juga kepada sesama manusia, Yeshua juga mengutip Veahavta dari Vayikra/ויקרא/ Imamat 19 : 18 dibawah ini :Kalimat Veahavta dari Vayíkra, ” ואהבת לרעך כמוך

    “( Cara mengucapkan kata per kata sesuai dengan aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku: Veahavta lereakha kamokha )

    Bapak, ibu, saudara/i dan adik-adik dapat membuka tautan terkait berikut yang sekiranya dapat membantu :

    https://www.sefaria.org/Deuteronomy.6.4?lang=he&with=WebPages&lang2=he

    https://www.sefaria.org/Leviticus.19.18?lang=he&with=all&lang2=he

    https://www.torahclass.com/further-study/hebrew-audio-bible/

    https://mechon-mamre.org/p/pt/ptmp3prq.htm

    Pada waktu periode Bait Suci ( בית המקדש / Beit Hamikdash ) kedua juga ditambahkan kalimat berkat ( Brakhah/ ברכה ) : ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד ( Barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed yang artinya diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya dan kekal ).

    Demikian yang dapat saya bagikan. Pengikut Yeshua yang disebut Mesianik Yudaisme atau Meshikhim Hayehudim ( משיחים היהודים) mengucapkan kalimat ini bersama dengan orang -orang Yahudi lainnya di sinagoga.

    Saya berdoa agar kiranya Ruakh Hakodesh atau Roh Kudus ( רוח הקודש ) membuka hati dan pikiran kita agar mampu memahami pernyataan yang berasal dari Musa/ משה/ Moshe ini. השם kiranya memberkati kita semua.

    BalasHapus

Say No to Divorce !

If we pay attention to the divorce statistics in Indonesia, we may be interested in the facts. According to data from the Director General o...