Pada suatu kali saya mendengar beberapa Rumah Sakit
Kristen swasta di pulau Jawa bagian Utara ada yang sudah almarhum, dan ada
sebagian lagi mati suri (hidup segan mati tak mau). Setelah diselidiki,
penyebab utama dari kehancuran RS tersebut adalah karena mengalami krisis kasih
dalam tubuh organisasinya. Sebagai contoh; Korupsi sudah masuk dalam organisasi
RS seperti penyakit kangker. Kesopanan dan kesabaran sudah jarang ditunjukkan
kepada pasien. Penanganan pasien yang jauh dari standart. Hal ini mengakibatkan
kurangnya kepercayaan publik terhadap RS tersebut dan membuatnya menjadi
almarhum.
Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan, dari
kasus tersebut, kita dapati bahwa kasih itu penting untuk diwujudkan dalam
pekerjaan kita. Kasih itu harus dilakukan. Kasih itu harus dinyatakan. Mengapa?
Karena kita ini adalah umat kepunyaan Allah yang diselamatkan dengan kasih yang
begitu besar melalui pengorbanan Tuhan Yesus. Dan oleh karenanya kita diangkat
menjadi anak-anak Allah. Dan tanda dari anak-anak Allah adalah kasih. Dan kasih
itulah yang membuat kita terus hidup menikmati damai sorgawi di bumi. Kasih
itulah yang membuat kita menjadi kuat.
Oleh karena itu saya percaya bahwa kita semua menginginkan
tempat dimana kita bekerja, bisa berkembang dan maju mencapai visi yang
ditetapkan. Saya yakin kita semua menginginkan adanya kemajuan dan
kesejahteraan di tempat kita bekerja. Saya percaya kita rindu menghasilkan
suatu karya yang baik bagi kesejahteraan umat manusia. Tetapi pertanyaannya,
apa yang harus kita lakukan? Apakah dengan keahlian saja belum cukup? Saudara-saudara,
keahlian saja tidak cukup. Perhatikan. Untuk mencapai semua perkembangan dan
kemajuan yang baik dalam pekerjaan kita, kita harus melakukan pekerjaan kita
dalam kasih.
Mari kita baca bersama-sama dari I Korintus 16:14.
Kata kasih
yang dipakai dalam ayat ini memakai kata agape.
Kita mengetahui bersama bahwa kata agape berarti kasih yang tulus tanpa
pamprih. Sebagai contohnya, ketika seseorang memberikan pertolongan tanpa
memikirkan untuk meminta balasannya. Namun dijaman sekarang banyak tipu
muslihat, bagaimana kita harus memberikan pertolongan? Berikanlah pertolongan
dengan memohon perlindungan Tuhan supaya kita tidak jatuh dalam pencobaan. Pada
waktu saya baru dua hari di Makassar, sepulang dari pelayanan saya melewati
sebuah jalan. Mobil saya jalan tidak terlalu kencang, dan saya lihat ada tangan
yang dilambaikan. Lalu saya berhenti, dan saya tanya mau kemana mbak? Dia
jawab, terserah mau dibawa ke mana aja, aku ngikut ajah.... waduh, saya pikir
ada yang tidak beres ini. Dan saya menutup kaca mobil lalu saya pergi. Setelah
saya tanyakan ke teman-teman, ternyata disitu tempat nongkrongnya kupu2 malam.
Haduh, untung tidak masuk perangkap. Saudara kita memang harus mengasihi, namun
kita perlu berhati-hati supaya tidak terjebak dalam perangkap setan. Kendati demikian,
jangan juga kita terlalu berhati-hati sehingga kita tidak mau menolong orang. Bila
demikian, bagaimana caranya supaya kita tidak jatuh ke dalam pencobaan? ungkapkanlah
kasih dengan cara yang benar sesuai firman Tuhan.
Selanjutnya, ketika kita bekerja dalam kasih. Kadang kala
yang dihadapi adalah kumpulan pencemooh. Ketika kita bekerja dengan kasih,
kadang ada rang yang mencemooh dan menyepelekan pekerjaan kita. Bahkan memandang
hina bila kita menolong seseorang yang kurang mampu. Saudara, janganlah
berhenti mengasihi meskipun banyak masalah yang akan kita hadapi saat
menyatakan kasih. Sebab kasih itu seperti virus. Senjata apapun tak akan bisa
menghancurkannya. Kebencian sebesar apapun tak akan bisa menghalanginya. Kasih
tak akan padam. Apabila kasih itu bisa dipadamkan ataupun duhancurkan maka, tak
akan ada kekristenan yang sanggup bertahan, dan tak akan ada orang yang
selamat. Maka bekerjalah dalam kasih, sebab kasih mengalahkan semua penghalang
keberhasilan.
Terakhir, tetaplah bekerja dalam kasih; Bekerja dengan
sungguh-sungguh sesuai firman Tuhan. Sebab, dengan demikian kita akan dikenal
sebagai anak-anak Allah. Diseluruh dunia kekristenan dikenal karena kasihnya
yang terwujud. Semua orang disebut Kristen karena dia sanggup untuk bekerja
dalam kasih. Saya percaya kita dimampukan untuk bekerja dalam kasih, sebab
Allah akan berkenan atas pekerjaan kita. Karena itu bekerjalah dalam kasih, sebab
dengan demikian kita dikenal sebagai anak-anak Allah.
Bekerja dalam kasih akan membuat tempat dimana kita
bekerja menjadi maju, karena melalui tangan kita Tuhan berkarya mendatangkan
keberhasilan. Mari kita bekerja dalam kasih, karena demikianlah yang
dikehendaki Tuhan atas hidup kita.
בעזרת השם
BalasHapusShalom bapak, ibu, saudara/ i juga adik-adik yang terkasih. Pada kesempatan kali ini saya mau mengajak kita semua untuk belajar bersama Shema Yisrael dan Veahavta sebagai fondasi iman Yahudi yang mana Yesus adalah rabi (רבי) dan juga guru/ מורה/ Moreh yang tentunya mengajarkan tentang keesaan Tuhan. Bila ada yang mau bertukar pikiran saya akan sangat senang.
Shema ini secara umum selalu diucapkan dalam setiap ibadah orang Yahudi maupun di saat- saat genting seperti ketika menghadapi sesuatu bahaya untuk mengingatkan setiap orang Yahudi bahwa hidup mereka ada di tangan Tuhan seperti halnya saudara kita dari kalangan Muslim mengucapkan kalimat tauhid ketika akan mendekati ajal.
Yesus ( oleh para pengikutnya dari kalangan Yahudi yang percaya beliau disebut ישוע/ Yeshua ) pernah mengutip kalimat ini dalam Injil ( בשורה/ Besorah ) untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Torah ( תורה ) atau Soferim ( סופרים ) tentang hukum yang pertama dan terutama.
Ayat Injil yang memuat Shema tersebut adalah Matius 22 : 37 -39, Markus 12 : 29 – 31 dan Lukas 10 : 27.
Di bawah ini akan saya berikan kalimatnya dalamteks Ibrani tanpa tanpa tanda vokal.Kalimat Shema Yisrael dan Veahavta dari Ulangan/דברים/Devarim 6 : 4 – 5, ” שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ואהבת את יהוה אלהיך בכל־לבבך ובכל־נפשך ובכל־מאדך “
( Cara mengucapkan kata per kata sesuai dengan aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku : Shema Yisrael, YHWH ( Adonai ) Eloheinu, YHWH ( Adonai ) ekhad. Veahavta et YHWH (Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol meodekha )
Dan karena kasih itu tidak cukup hanya kasih kepada Tuhan saja tetapi juga kepada sesama manusia, Yeshua juga mengutip Veahavta dari Vayikra/ויקרא/ Imamat 19 : 18 dibawah ini :Kalimat Veahavta dari Vayíkra, ” ואהבת לרעך כמוך
“( Cara mengucapkan kata per kata sesuai dengan aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku: Veahavta lereakha kamokha )
Bapak, ibu, saudara/i dan adik-adik dapat membuka tautan terkait berikut yang sekiranya dapat membantu :
https://www.sefaria.org/Deuteronomy.6.4?lang=he&with=WebPages&lang2=he
https://www.sefaria.org/Leviticus.19.18?lang=he&with=all&lang2=he
https://www.torahclass.com/further-study/hebrew-audio-bible/
https://mechon-mamre.org/p/pt/ptmp3prq.htm
Pada waktu periode Bait Suci ( בית המקדש / Beit Hamikdash ) kedua juga ditambahkan kalimat berkat ( Brakhah/ ברכה ) : ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד ( Barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed yang artinya diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya dan kekal ).
Demikian yang dapat saya bagikan. Pengikut Yeshua yang disebut Mesianik Yudaisme atau Meshikhim Hayehudim ( משיחים היהודים) mengucapkan kalimat ini bersama dengan orang -orang Yahudi lainnya di sinagoga.
Saya berdoa agar kiranya Ruakh Hakodesh atau Roh Kudus ( רוח הקודש ) membuka hati dan pikiran kita agar mampu memahami pernyataan yang berasal dari Musa/ משה/ Moshe ini. השם kiranya memberkati kita semua.