Selasa, 16 Juli 2013

Belajar dari Matius 22:1-14


Perumpamaan itu mempunyai banyak ciri sebuah alegoria, sama seperti perumpamaan yang ditulis pada bangian sebelumnya (Mat 21:33-41); maksudnya juga sama. Raja itu ialah Allah, perjamuan kawin melambangkan kebahagiaan di zaman Mesias, sedangkan anak raja melambangkan seorang Mesias (Tuhan Yesus); hamba-hamba yang disuruh raja ialah para nabi dan rasul; para undangan yang tidak mengindahkan undangan atau menganiaya hamba-hamba raja itu orang Yahudi yang menolak Tuhan Yesus, sedangkan mereka yang dikumpulkan dari jalan adalah orang berdosa dan kaum kafir; kota yang terbakar ialah Yerusalem yang dimusnahkan.
Mulai dengan Mat 22:11 arah pembicaraan sudah bergeser dan menceritakan  mengenai penghakiman terakhir. Matius menggabungkan dua perumpamaan, sebagian serupa dengan perumpamaan dalam Lukas 14:16-24. Adapun makna dalam Mat 22:11; siapa yang menanggapi undangan harus memakai pakaian pesta perkawinan, artinya: setiap orang yang mengaku percaya harus hidup benar. Perhatikan pada ayat-ayat berikut:
1.      Matius 3:8 (...
2.      Matius 5:20 (...
3.      Matius 7:21 (...
4.      Matius 13:47-dst. (...
5.      Mat 21:28 dst. (...
Pada ayat 14 memiliki banyak kesamaan arti dengan pengertian “sedikit” pada bagian Alkitab yang lain. Sebagai contoh, di dalam Matius 7:13, Ia telah berkata, "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya." Ini adalah pernyataan yang maknanya sama persis dengan yang ada di dalam Matius 22:14.
Tuhan Yesus juga terus mengucapkan hal yang serupa dengan ini di dalam Matius 9:37: Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Hanya sedikit orang yang ikut ambil bagian di dalam pekerjaan Tuhan. Sebagian besar pekerja, mereka tidak ditemukan. Anda tentunya akan bertanya, "Apakah tidak ada orang Kristen?" Tentu saja tidak begitu halnya. Lalu mengapa jumlah pekerjanya hanya sedikit? Mengapa hanya sedikit orang yang terlibat di dalam melayani Tuhan - bekerja di dalam kebun anggur Tuhan - jika kita semua mendapat panggilan untuk melayani?
Dan kita akan menemukan lagi ide tentang "sedikitnya" jumlah pekerja ini di dalam 1 Petrus 3:20. Ada begitu banyak manusia di zaman Nuh namun hanya delapan orang yang diselamatkan. Delapan orang saja dari seluruh angkatan itu. Kita juga tidak boleh lupa bahwa dari seluruh angkatan - sekitar dua juta orang - yang keluar dari Mesir, hanya dua orang yang diizinkan masuk ke Tanah Perjanjian. Yang lain dibinasakan akibat ketidak-percayaan mereka sekalipun mereka telah menanggapi panggilan untuk keluar dari Mesir, bahkan sekalipun mereka disebut sebagai umat Allah, umat perjanjian Allah, umat yang dipanggil oleh Allah.
Di dalam Wahyu 3:4, kita juga mendapati hal yang sama. Hanya sedikit jemaat yang tetap setia kepada Tuhan. Jemaat yang lainnya telah menjadi tidak setia. Jadi, marilah kita berlomba-lomba untuk tetap mempertahankan kesetiaan kita kepada Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say No to Divorce !

If we pay attention to the divorce statistics in Indonesia, we may be interested in the facts. According to data from the Director General o...