Perumpamaan itu mempunyai banyak ciri
sebuah alegoria, sama seperti perumpamaan yang ditulis pada bangian sebelumnya
(Mat 21:33-41);
maksudnya juga sama. Raja itu ialah Allah, perjamuan kawin melambangkan
kebahagiaan di zaman Mesias, sedangkan anak raja melambangkan seorang Mesias
(Tuhan Yesus); hamba-hamba yang disuruh raja ialah para nabi dan rasul; para
undangan yang tidak mengindahkan undangan atau menganiaya hamba-hamba raja itu
orang Yahudi yang menolak Tuhan Yesus, sedangkan mereka yang dikumpulkan dari
jalan adalah orang berdosa dan kaum kafir; kota yang terbakar ialah Yerusalem
yang dimusnahkan.
Mulai dengan Mat 22:11
arah pembicaraan sudah bergeser dan menceritakan mengenai penghakiman terakhir. Matius menggabungkan
dua perumpamaan, sebagian serupa dengan perumpamaan dalam Lukas 14:16-24.
Adapun makna dalam Mat 22:11;
siapa yang menanggapi undangan harus memakai pakaian pesta perkawinan, artinya:
setiap orang yang mengaku percaya harus hidup benar. Perhatikan pada ayat-ayat
berikut:
1. Matius 3:8
(...
2.
Matius 5:20
(...
3.
Matius 7:21
(...
4.
Matius 13:47-dst.
(...
5. Mat 21:28
dst. (...
Pada ayat 14 memiliki banyak kesamaan arti
dengan pengertian “sedikit” pada bagian Alkitab yang lain. Sebagai contoh, di
dalam Matius 7:13, Ia telah berkata, "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya." Ini adalah pernyataan yang maknanya sama
persis dengan yang ada di dalam Matius 22:14.
Tuhan Yesus juga terus mengucapkan hal
yang serupa dengan ini di dalam Matius 9:37: Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Hanya sedikit orang yang ikut ambil bagian di
dalam pekerjaan Tuhan. Sebagian besar pekerja, mereka tidak ditemukan. Anda
tentunya akan bertanya, "Apakah tidak ada orang Kristen?" Tentu saja
tidak begitu halnya. Lalu mengapa jumlah pekerjanya hanya sedikit? Mengapa
hanya sedikit orang yang terlibat di dalam melayani Tuhan - bekerja di dalam
kebun anggur Tuhan - jika kita semua mendapat panggilan untuk melayani?
Dan kita akan menemukan lagi ide tentang
"sedikitnya" jumlah pekerja ini di dalam 1 Petrus 3:20. Ada begitu
banyak manusia di zaman Nuh namun hanya delapan orang yang diselamatkan.
Delapan orang saja dari seluruh angkatan itu. Kita juga tidak boleh lupa bahwa
dari seluruh angkatan - sekitar dua juta orang - yang keluar dari Mesir, hanya
dua orang yang diizinkan masuk ke Tanah Perjanjian. Yang lain dibinasakan
akibat ketidak-percayaan mereka sekalipun mereka telah menanggapi panggilan
untuk keluar dari Mesir, bahkan sekalipun mereka disebut sebagai umat Allah,
umat perjanjian Allah, umat yang dipanggil oleh Allah.
Di dalam Wahyu 3:4, kita juga mendapati hal yang sama. Hanya
sedikit jemaat yang tetap setia kepada Tuhan. Jemaat yang lainnya telah menjadi
tidak setia. Jadi, marilah kita berlomba-lomba untuk tetap mempertahankan
kesetiaan kita kepada Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar