Jumat, 19 Juli 2013

Kerangka Khotbah Ibadah Raya



Dipakai Tuhan dalam Kekudusan
2 Timotius 2:14-26

Perhatian:
Mengapa alat-alat kedokteran yang digunakan oleh para medis harus steril dari kuman? Sebagai contoh, mengapa alat-alat yang digunakan untuk operasi harus disterilkan dahulu? Kita tahu bersama jawabnya, yakni supaya tidak menimbulkan infeksi terhadap pasien, atau bahkan memperparah penyakit yang diderita pasien….apabila alat-alat yang digunakan untuk mengangkat penyakit dan menyelamatkan jiwa seorang pasien harus steril, terlebih kita umat kepunyaan Tuhan. Terlebih kita. Ibu, bp, saudara dan saya adalah alat yang disediakan oleh Allah untuk menyembuhkan jiwa yang terluka, Allah memakai kita untuk menyelamatkan jiwa yang sedang berjalan menuju neraka. Allah ingin supaya kita mengalami mujizat kuasa-Nya. Namun, ada satu syarat utama untuk mengalami hal yang demikian, yakni: Allah menghendaki supaya kita mengejar kekudusan. Firman Allah, melalui Yosua, mengatakan kepada bangsa Israel: Kuduskanlah dirimu, sebab besok Tuhan akan melakukan perbuatan yang ajaib diantara kamu! (Yosua 3:5). Dengan demikian, betapa pentingnya kekudusan dalam pelayanan. Betapa pentingnya kita mengejar kekudusan. Betapa pentingnya, dipakai Tuhan dalam kekudusan! Maka, pada hari ini kita akan menerima kebenaran firman Tuhan, dalam satu tema: “Dipakai Tuhan dalam Kekudusan”
Keperluan:
Pada jaman Adam dan Hawa, Alkitab mengatakan: Tuhan Allah menghendaki kekudusan dalam pelataran-Nya. Demikian juga pada zaman para nabi, Allah menghendaki adanya kekudusan bagi umat-Nya secara khusus pelayan-pelayan bait Allah. Allah membuat berhasil para raja yang mengejar dan mengajarkan kekudusan. Bahkan pada zaman para rasul, Allah memakai gereja-Nya yang kudus untuk membawa banyak jiwa datang kepada-Nya. Dan sampai sekarang, bahkan sampai bumi ini berlalu, Allah tetap menghendaki kekudusan. Sebab Allah adalah kudus dan dalam kekudusan para pelayan gereja-Nya, Allah akan memberikan pertumbuhan rohani serta menyatakan kuasa-Nya ditengah-tengah jemaat.
Transisi:
Saya percaya, kita semua ingin melihat gereja ini bertumbuh. Saya percaya, kita semua ingin dipakai Allah untuk menyatakan kuasa-Nya. amin? Namun, semua itu akan kita lihat bila kita melayani Tuhan dalam kekudusan. Bila memang Allah menghendaki kekudusan ada dalam hidup kita, bagaimanakah kita dapat memperoleh kekudusan sehingga dapat dipakai Tuhan dalam kekudusan?

Dalam Alkitab, ada tiga prinsip mempertahankan kehidupan kudus sehingga dapat dipakai Tuhan dalam kekudusan.
I.              Kejarlah kekudusan
Penjelasan:
1.      Dalam ayat 21, dikatakan “jika seseorang menyucikan dirinya”. Mari kita perhatikan kata “menyucikan diri”, kata ini memiliki padanan makna dengan “membersihkan diri, menyingkirkan diri, atau menjauhkan diri”.
2.      Secara umum pengertian, kudus ialah terpisah dari dosa dan dikhususkan bagi Allah.
3.      Dengan demikian, setiap orang yang mengejar kekudusan berarti ia dekat dengan Allah, ia suka bersekutu dengan Allah, dan memiliki kerinduan untuk dipakai Allah.
Penggambaran:
1.      Pada suatu hari ada seorang anak miskin yang bertemu dengan seorang raja yang bijaksana dan berkuasa. Oleh karena kebaikan hati sang raja, si anak miskin ini diangkat menjadi anak angkat raja. Ketika berada di istana, ia mendapatkan pendidikan, fasilitas dan kekuasaan sebagai anak raja. Sampai pada suatu waktu, raja melihat bahwa anak tersebut sudah layak untuk menjadi penyambut tamu kehormatan raja. Tetapi raja berpesan, “sewaktu-waktu aku membutuhkan kamu nak, jadi usahakanlah dirimu siap dan tidak menjadi kotor. Jangan lagi keluar dari istana dan bermain ditempat yang kotor, supaya jubah kebesaranmu tidak kotor. Sebab bila kamu keluar dari istana dan jubahmu kotor, kamu tidak layak menerima tamu kehormatan raja”.
2.      Demikian juga kita, sebagai umat yang telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Marilah kita menjauhkan diri dari kejahatan supaya selalu siap dipakai Allah. Sebab Allah memakai kita dalam kekudusan, bukan keberdosaan kita.
Penegasan :
1.      Kita tahu bahwa Allah adalah maha pengampun, kita juga mengerti ketika kita diampuni Tuhan, kita dijadikan kudus. Bila demikian apakah boleh bertekun dalam dosa? Firman Tuhan, melalui Rasul Paulus mengatakan TIDAK. (Roma 6:1-4 / 18-19), Ibrani 12:15-17
2.      Dengan demikian, bila selama ini mungkin ada seseorang jatuh ke dalam dosa yang sama berulang kali, berarti ia bertekun di dalam dosa. Silahkan datang kepada Tuhan mohon pengampunan dengan sungguh-sungguh, dan berhentilah. ..yakinlah, Tuhan Yesus mencurahkan darah-Nya di kayu salib untuk mengampuni kita, membenarkan kita dan menguduskan kita dihadapan Allah.

Selanjutnya, jalan yang disediakan bagi kita untuk memperoleh kekudusan yang memungkinkan kita dipakai Tuhan dalam pelayanan ialah, yang kedua:



II.           Hiduplah di dalam firman
Penjelasan:
1.      Hidup di dalam firman Tuhan, berarti menerima firman Tuhan dan melakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana tertulis dalam Yohanes 15:7-10.
2.      Seseorang dapat menerima firman Tuhan bila menyediakan waktu untuk merenungkan firman Tuhan.
3.      Seseorang yang telah percya kepada Tuhan Yesus dapat melakukan firman Tuhan, bila dia bersedia melakukan. Sebab dalam hatinya ada Roh Kudus yang membimbing untuk melakukan firman.
4.      Orang yang hidup di dalam firman, menjauhi “nafsu orang muda” (ayat 22; Ibrani 12:15-17) dan menghindari permusuhan.
Penggambaran:
1.      Lampu akan berfungsi menjadi terang bila dipasang ditempat lampu (fiting), dan dialiri listrik.
2.      Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, akan menjadi terang dalam pelayanan bila tetap berdada di dalam firman; menerima firman Tuhan dan melakukannya dalam keseharian.
Penegasan:
1.      Marilah kita evaluasi kehidupan kita, apakah kita sudah tinggal di dalam firman-Nya?
2.      Marilah kita terus bercermin melalui Alkitab, dan berbahagialah kita yang suka akan firman Tuhan, karena firman Tuhan sanggup menuntun dalam kekudusan.

Dan yang ketiga, bagaimana caranya mempertahankan kehidupan kudus sehingga dapat dipakai Tuhan dalam kekudusan?

III.        Terimalah didikan Tuhan  (Ibrani 12:4-6)
Penjelasan:
1.      Alasan Tuhan mendidik kita
a.       Karena kita adalah anak-anak Allah (5)
b.      Karena Allah mengasihi kita (6)
2.      Tujuan Tuhan memberikan didikan kepada kita
a.       Supaya kita tidak ikut dihukum bersama-sama dengan dunia diakhir zaman (I Korintus 11:31-32)
b.      Supaya hidup  kita disucikan (Ibrani 12:10)
Penggambaran:
1.      Daud menerima ganjaran Tuhan, ketika melakukan dosa perzinahan namun dipulihkan ketika dia menerima didikan Tuhan. Daud menerima teguran nabi Natan, dan bertobat dihadapan Tuhan.
2.      Tuhan memulihkan dan berkenan memakai Daud, karena janji Allah kepadanya dan Daud bersedia menerima didikan Tuhan, meskipun harus kehilangan putra-putrinya.

Penegasan:
1.      Apabila Tuhan memberikan didikan kepada kita, mari kita menerimanya sebagai wujud kasih sayang Allah bagi kita.
2.      Dalam kehidupan kita sehari-hari, kadang kita berbuat kesalahan terhadap orang lain atau ada orang lain yang berbuat kesalahan terhadap kita
3.      Bila ada orang lain yang bersalah kepada kita lepaskan pengampunan. Buang dendam dan kepahitan, jangan mau diperbudak oleh sakit hati yang akhirnya membuat iblis bersukacita.
4.      Bila kita berbuat kesalahan terhadap orang lain, nyatakanlah permohonan maaf. Jangan mau diintimidasi oleh kesalahan-kesalahan yang membuat kita tidak maju dalam pelayanan.
5.      Sebenarnya, ketika kita berbuat kesalahan terhadap orang lain, bukan orang itu yang kita sakiti tetapi  kita telah berdosa kepada Tuhan.
6.      Berbahagialah setiap kita yang bersedia menerima didikan Tuhan, karena dengan demikian Allah berkenan menjadikan alat bagi kemuliaan-Nya.

Tindakan:
1.      Allah itu kudus, sehingga Ia menghendaki kekudusan ada dalam umat-Nya.
2.      Dengan kekudusan, gereja-Nya semakin bertumbuh. Dengan kekudusan, banyak jiwa melihat kuasa mujizat Allah dinyatakan, dan dengan kekudusan para pelayan Tuhan menghasilkan buah-buah kebenaran.
3.      Olehkarena itu, marilah kita bersama menghindari kejahatan dan mengejar keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan saudara seiman.
4.      Bersiaplah senantiasa untuk dipakai Tuhan dalam kekudusan, kejarlah kekudusan, hiduplah di dalam firman, dan terimalah didikan Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say No to Divorce !

If we pay attention to the divorce statistics in Indonesia, we may be interested in the facts. According to data from the Director General o...