Setiap Negara memiliki upacara untuk memperingati
sebuah peristiwa penting yang terjadi di Negara tersebut. Semua warga
diwajibkan untuk mengikuti upacara, supaya warga negaranya tidak lupa akan arti
penting yang terkandung dalam upacara tersebut. Misalnya, upacara 17 Agustus di
Indonesia; yang merupakan tonggak sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Demikian pula halnya dengan paskah yang diperingati setiap tahunnya. Setiap
kita sebagai orang percaya mengadakan ibadah khusus untuk memperingati paskah.
Namun, arti penting dalam paskah tidak boleh dilupakan oleh setiap orang
percaya, karena dari situlah tonggak sejarah kemerdekaan setiap orang percaya
dari perbudakan maut.
Namun, peristiwa paskah pertama
kali terjadi pada zaman Perjanjian Lama. Di mana arti dari paskah tersebut
berbeda dengan apa yang ada dalam Perjanjian Baru, namun memiliki konsep yang
sama. Pembeda antara arti PL dan PB hanyalah bahwa peristiwa paskah dalam PL
merupakan bayangan atau perlambang dari apa yang terjadi pada paskah dalam PB.
Sebagaimana setiap lambang dalam upacara memiliki arti penting bagi setiap
individu yang mengikuti, demikian juga paskah dalam PL. Upacara paskah dalam PL
menjadi lambang paskah dalam PB yang memiliki arti penting bagi setiap orang
percaya. Salah satu bagian Alkitab yang menceritakan tentang paskah pertama
kali adalah kitab Keluaran.
Kitab Keluaran ditulis oleh Musa;
seorang Ibrani yang dipakai Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari
tanah Mesir, dan ditulis sekitar tahun 1445 – 1405 SM. Sedangkan kata
‘keluaran’ sendiri diambil dari kata Yunani exodus
(Judul dari Septuaginta; Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) yang artinya
‘keluaran’ atau “keberangkatan.” Dalam kitab Keluaran diceritakan tentang karya
Allah untuk memberikan pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari
penghambaan di Mesir, dan keberangkatan bangsa Israel untuk menjadi bangsa
pilihan Allah. Secara khusus ditandai dengan adanya paskah yang ditulis dalam
pasal 12:1 – 13:16.
Mencermati kitab Keluaran 12:1-28,
kita dapat menemukan beberapa perlambang yang memiliki makna penting dalam
kehidupan kekristenan kita. Perlambang tersebut antara lain:
1.
Allah Mengeluarkan Bangsa Israel Dari Tanah Mesir
Allah membawa
keluar bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir bukan karena layak atau
kebaikan mereka, melainkan kasih karunia Allah sendiri berdasarkan janji-Nya
(Ulangan 7:7-10). Demikian pula dengan kehidupan kekal di Sorga diberikan oleh
Allah melalui penebusan Yesus Kristus atas dasar kasih karunia (Efesus 2:8-10;
Titus 3:4-5).
2.
Darah Dipercikkan Pada Tiang Pintu dan Ambang Atasnya (Kel.
12:13,23,27)
Darah yang
dipercikkan pada setiap tiang dan ambang di atasnya dimaksudkan untuk
menyelamatkan anak sulung dalam keluarga bangsa Israel dari kematian. Darah
tersebut melambangkan darah Kristus yang tercurah saat disalib, dengan tujuan
utama menyelamatkan orang percaya dari maut akibat murka Allah terhadap dosa
(Ibrani 9:22).
3.
Anak domba Paskah adalah sebuah kurban (Kel. 12:27)
Anak
domba paskah adalah sebuah kurban yang berfungsi sebagai pengganti anak sulung.
Hal ini melambangkan kematian Kristus Yesus sebagai ganti orang yang percaya.
Rasul Paulus secara tegas menuliskan bahwa Kristus anak domba Paskah yang
dikurbankan demi setiap orang percaya (I Kor. 5:7)
4.
Anak domba jantan tanpa cacat (Kel. 12:5)
Anak
domba jantan yang disembelih haruslah tanpa cacat, anak domba itu melambangkan
Kristus sebagai Anak Domba Allah yang tanpa dosa, kudus dan sempurna (Yoh.
8:46; Ibr. 4:15).
5.
Makan daging anak domba Paskah
Makan
daging anak domba Paskah itu melambangkan pemannunggalan orang-orang Israel
dengan kematian anak domba paskah, yakni kematian anak domba yang menyelamatkan
mereka dari kematian jasmaniah. Dalam kehidupan Perjanjian Baru, hal tersebut
melambangkan keikutsertaan orang percaya dalam Perjamuan Kudus. Di mana
Perjamuan Kudus melambangkan keikutsertaan orang percaya dalam kematian
Kristus, sehingga terselamatkan dari kematian rohani (I Kor. 10:16-17;11;
24-26). Sebagaimana halnya dengan Paskah dilaksanakan sebagai peristiwa penting
yang kemudian diperingati. Demikian juga dalam Perjamuan Kudus; diadakan
sebagai suatu peringatan akan kematian Kristus untuk menebus orang percaya (I
Kor. 11:24).
6.
Melakukan Paskah dengan iman dan taat (Kel. 12:28)
Pemercikan
darah pada tiang pintu dan ambang di atasnya harus dilaksanakan dengan iman dan
taat. Hal ini melambangkan bahwa keselamatan melalui darah Kristus didapat
hanya melalui ketaatan yang sebabkan oleh iman. (Rm.1:5; 16:26).
7.
Makan roti tidak beragi (Kel. 12:8)
Adanya
roti tidak beragi yang dimakan bersamaan dengan daging darah Anak Domba Paskah
melambangkan pemisahan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, yakni dari
keduniawian dan dosa. Hal tersebut didasarkan pada Alkitab yang melambangkan
ragi sebagai dosa atau kecemaran (Mat. 16:6; Mrk. 8:15)
Demikianlah beberapa perlambang
yang dapat kita dapati dari peristiwa Paskah. Di mana Paskah sendiri memiliki
arti penting bagi iman orang percaya. Dapat diketahui bersama bahwa tanpa
kelahiran Kristus, maka harapan akan datangnya Juruselamat tak tergenapi.
Demikian juga bila tanpa kematian Kristus, maka tidak satupun manusia selamat. Selain
itu, tanpa kebangkitan Kristus, maka pemberitaan Injil menjadi sia-sia.
Olehkarenanya, betapa pentingnya makna Paskah bagi setiap orang percaya, karena
dari situlah sumber kehidupan rohani orang percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar