Kamis, 26 Februari 2015

Makna Paskah bagi Orang Percaya



Setiap Negara memiliki upacara untuk memperingati sebuah peristiwa penting yang terjadi di Negara tersebut. Semua warga diwajibkan untuk mengikuti upacara, supaya warga negaranya tidak lupa akan arti penting yang terkandung dalam upacara tersebut. Misalnya, upacara 17 Agustus di Indonesia; yang merupakan tonggak sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Demikian pula halnya dengan paskah yang diperingati setiap tahunnya. Setiap kita sebagai orang percaya mengadakan ibadah khusus untuk memperingati paskah. Namun, arti penting dalam paskah tidak boleh dilupakan oleh setiap orang percaya, karena dari situlah tonggak sejarah kemerdekaan setiap orang percaya dari perbudakan maut.
Namun, peristiwa paskah pertama kali terjadi pada zaman Perjanjian Lama. Di mana arti dari paskah tersebut berbeda dengan apa yang ada dalam Perjanjian Baru, namun memiliki konsep yang sama. Pembeda antara arti PL dan PB hanyalah bahwa peristiwa paskah dalam PL merupakan bayangan atau perlambang dari apa yang terjadi pada paskah dalam PB. Sebagaimana setiap lambang dalam upacara memiliki arti penting bagi setiap individu yang mengikuti, demikian juga paskah dalam PL. Upacara paskah dalam PL menjadi lambang paskah dalam PB yang memiliki arti penting bagi setiap orang percaya. Salah satu bagian Alkitab yang menceritakan tentang paskah pertama kali adalah kitab Keluaran.
Kitab Keluaran ditulis oleh Musa; seorang Ibrani yang dipakai Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dan ditulis sekitar tahun 1445 – 1405 SM. Sedangkan kata ‘keluaran’ sendiri diambil dari kata Yunani exodus (Judul dari Septuaginta; Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) yang artinya ‘keluaran’ atau “keberangkatan.” Dalam kitab Keluaran diceritakan tentang karya Allah untuk memberikan pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari penghambaan di Mesir, dan keberangkatan bangsa Israel untuk menjadi bangsa pilihan Allah. Secara khusus ditandai dengan adanya paskah yang ditulis dalam pasal 12:1 – 13:16.
Mencermati kitab Keluaran 12:1-28, kita dapat menemukan beberapa perlambang yang memiliki makna penting dalam kehidupan kekristenan kita. Perlambang tersebut antara lain:
1.      Allah Mengeluarkan Bangsa Israel Dari Tanah Mesir
Allah membawa keluar bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir bukan karena layak atau kebaikan mereka, melainkan kasih karunia Allah sendiri berdasarkan janji-Nya (Ulangan 7:7-10). Demikian pula dengan kehidupan kekal di Sorga diberikan oleh Allah melalui penebusan Yesus Kristus atas dasar kasih karunia (Efesus 2:8-10; Titus 3:4-5).
      2.      Darah Dipercikkan Pada Tiang Pintu dan Ambang Atasnya (Kel. 12:13,23,27)
Darah yang dipercikkan pada setiap tiang dan ambang di atasnya dimaksudkan untuk menyelamatkan anak sulung dalam keluarga bangsa Israel dari kematian. Darah tersebut melambangkan darah Kristus yang tercurah saat disalib, dengan tujuan utama menyelamatkan orang percaya dari maut akibat murka Allah terhadap dosa (Ibrani 9:22).
     3.      Anak domba Paskah adalah sebuah kurban (Kel. 12:27)
Anak domba paskah adalah sebuah kurban yang berfungsi sebagai pengganti anak sulung. Hal ini melambangkan kematian Kristus Yesus sebagai ganti orang yang percaya. Rasul Paulus secara tegas menuliskan bahwa Kristus anak domba Paskah yang dikurbankan demi setiap orang percaya (I Kor. 5:7)
     4.      Anak domba jantan tanpa cacat (Kel. 12:5)
Anak domba jantan yang disembelih haruslah tanpa cacat, anak domba itu melambangkan Kristus sebagai Anak Domba Allah yang tanpa dosa, kudus dan sempurna (Yoh. 8:46; Ibr. 4:15).
     5.      Makan daging anak domba Paskah
Makan daging anak domba Paskah itu melambangkan pemannunggalan orang-orang Israel dengan kematian anak domba paskah, yakni kematian anak domba yang menyelamatkan mereka dari kematian jasmaniah. Dalam kehidupan Perjanjian Baru, hal tersebut melambangkan keikutsertaan orang percaya dalam Perjamuan Kudus. Di mana Perjamuan Kudus melambangkan keikutsertaan orang percaya dalam kematian Kristus, sehingga terselamatkan dari kematian rohani (I Kor. 10:16-17;11; 24-26). Sebagaimana halnya dengan Paskah dilaksanakan sebagai peristiwa penting yang kemudian diperingati. Demikian juga dalam Perjamuan Kudus; diadakan sebagai suatu peringatan akan kematian Kristus untuk menebus orang percaya (I Kor. 11:24).
     6.      Melakukan Paskah dengan iman dan taat (Kel. 12:28)
Pemercikan darah pada tiang pintu dan ambang di atasnya harus dilaksanakan dengan iman dan taat. Hal ini melambangkan bahwa keselamatan melalui darah Kristus didapat hanya melalui ketaatan yang sebabkan oleh iman. (Rm.1:5; 16:26).
      7.      Makan roti tidak beragi (Kel. 12:8)
Adanya roti tidak beragi yang dimakan bersamaan dengan daging darah Anak Domba Paskah melambangkan pemisahan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, yakni dari keduniawian dan dosa. Hal tersebut didasarkan pada Alkitab yang melambangkan ragi sebagai dosa atau kecemaran (Mat. 16:6; Mrk. 8:15)

Demikianlah beberapa perlambang yang dapat kita dapati dari peristiwa Paskah. Di mana Paskah sendiri memiliki arti penting bagi iman orang percaya. Dapat diketahui bersama bahwa tanpa kelahiran Kristus, maka harapan akan datangnya Juruselamat tak tergenapi. Demikian juga bila tanpa kematian Kristus, maka tidak satupun manusia selamat. Selain itu, tanpa kebangkitan Kristus, maka pemberitaan Injil menjadi sia-sia. Olehkarenanya, betapa pentingnya makna Paskah bagi setiap orang percaya, karena dari situlah sumber kehidupan rohani orang percaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say No to Divorce !

If we pay attention to the divorce statistics in Indonesia, we may be interested in the facts. According to data from the Director General o...