Teologi
yang dianut oleh sebuah gereja, secara langsung maupun tidak akan mempengaruhi
bentuk pemerintahan dan pelayanan yang berlangsung di dalamnya. Oleh karena
itu, antar denominasi gereja terkadang berbeda dalam hal pengajaran, pelayanan
dan bentuk organisasi. Demikian juga, GITJ memiliki kekhususan dalam hal dogma.
Adapun dogma yang dianut oleh GITJ ialah mennonite. Dengan demikian dogma
mennonite mempengaruhi pengajaran, pelayanan dan bentuk pemerintahan sebagaimana
tertuang dalam Tata Gereja GITJ. Adapun dogma mennonite yang tertuang dalam
Tata Gereja GITJ antara lain sebagai berikut:
Dogma Tentang Alkitab
Ajaran
mennonite mengakui bahwa Alkitab adalah firman Allah. Diinspirasikan oleh Allah
melalui Roh Kudus, untuk menuntun dalam keselamatan dan memimpin dalam
kebenaran. Sebagai pedoman kebenaran iman Kristen dalam kehidupan sehari-hari.[1]
Pemahaman tersebut selaras dengan Tata Gereja pada bab II, pasal 4, bahwa :
“GITJ Mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat serta Kepala
Gereja berdasarkan Alkitab yang adalah firman Allah.”
Dogma Tentang Roh Kudus
Berkenaan dengan dogma mennonite
tentang Roh Kudus, dapat diketahui bersama melalui tulisan Menno Simons,
demikian:
“Ya,
saudara-saudaraku, dari penjelasan Alkitab, kesaksian dan referensi, dan banyak
teks berbobot lain yang terlalu panjang untuk disebutkan,... Ia
menuntun kita ke dalam seluruh
kebenaran, Ia membenarkan kita, Ia membersihkan, menguduskan, menenangkan, menegur, bersorak-sorai dan meyakinkan kita, Ia bersaksi dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah... Kami percaya
Roh Kudus dengan sepenuhnya, bahwa Roh Kudus adalah Allah, yang menghiasi kami
dengan hadiah surgawi dan ilahi-Nya, dan melalui inspirasi, sesuai dengan
anugerah Bapa, membebaskan kita dari dosa, membuat kita ceria, damai, saleh,
memenuhi hati dan pikiran kami, dan membuat kami kudus dalam Kristus Yesus.”[2]
Selaras
dengan pemahaman tersebut, Tata Gereja GITJ bab II pasal 4 menerangkan bahwa Alkitab adalah firman Allah
yang diinspirasikan. Selanjutnya pada pasal 5 menunjukkan bahwa gereja
menyatakan tanda-tanda Kerajaan Allah di bumi. Dengan demikian dapat diketahui
bersama bahwa, GITJ mengakui bahwa Roh Kudus bekerja ketika Alkitab ditulis dan
mengakui bahwa Roh Kudus memampukan gereja untuk menyatakan tanda-tanda
Kerajaan Allah di bumi melalui kononia, marturia, dan diakonia.
[1]
Conffesion of Faith in
Mennonite Perspective,( Herald Press: Scottdale, 1995) page 21
[2]
Terjemahan bebas dari:
The complete works of Menno Simon (Elkhart: Ind., 1871), page 187 http://www.mennosimons.net/holyghost.html, accessed 10 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar