Setiap orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus, mendapat kasih karunia untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus (ay. 4-5).
Lebih menarik lagi, setiap anggota tubuh Kristus mendapatkan tugas kehormatan
untuk turut serta membangun jemaat-Nya melalui karunia rohani yang
berbeda-beda. Ada yang mendapatkan tugas untuk bernubuat, melayani, mengajar,
menasihati, membagi sesuatu, dan memimpin (ay. 6-8). Semuanya itu harus
dilakukan dengan penuh kasih yang tulus. Sebab kasih adalah pengikat setiap
orang percaya untuk menjadi satu dalam tubuh Kristus.
Akan tetapi dalam kehidupan gereja pada
akhir zaman, kesatuan tubuh Kristus mulai terancam. Hal ini disebabkan oleh
sikap individualistis semakin meningkat, sehingga perpecahan kadang terjadi. Selain
itu sikap materialistis juga sering dijadikan ukuran dalam pelayanan, sehingga
menyebabkan kendornya kerajinan dalam melayani Tuhan. Bahkan percideraan
melalui kata-kata membuat semakin banyak orang sakit hati hingga terpecah dari
jemaat. Bahkan pengurangan kadar kebenaran firman Tuhan, bukannya membuat
semakin rajin namun sebaliknya. Bisa jadi semakin santai, karena merasa sudah
diselamatkan dan tidak perlu lagi berbuat apa-apa. Mungkin masih banyak
sikap-sikap lain yang dapat membuat
kesatuan menjadi luntur. Maka dari itu, kerajinan dalam melayani harus
dipupuk dan dibungkus dengan kasih yang tulus demi kesatuan tubuh Kristus.
Apabila dicermati, kerajinan dalam
pelayanan dan kasih merupakan dwi tunggal
yang mencerminkan tubuh Kristus. Tanpa kasih, kerajinan menjadi sia-sia dan
sebaliknya tanpa kerajinan, kasih menjadi redup. Sebagaimana sang Juruselamat
dunia telah memberikan teladan, kasih dan kerajinan. Dari sejak lahir-Nya ke
dunia hingga kematian di kayu salib, menggambarkan keutuhan kasih dan kerajinan
untuk kemuliaan Allah.
Marilah bersama kita teladani, sang
Juruselamat kita yang penuh kasih dan rajin dalam pelayanan. Saat ini momentum
indah telah diberikan kepada kita, untuk mengekspresikan kasih dan kerajinan kita. Pada bulan Desember
ini, kasih dan kerajinan kita dituntut untuk menyala-nyala oleh Tuan yang
empunya tuaian. Akan banyak diadakan acara peringatan Natal. Namun janganlah
kita lengah, tugas kita bukan hanya sekedar duduk, makan dan menikmati acara.
Tetapi tugas utama kita adalah mewartakan Yesus Kristus Juruselamat dunia
dengan berbagai cara. Mari kita
perkenalkan Tuhan Yesus, Juruselamat umat manusia kepada semua orang. Mari kita menuai sebanyak mungkin jiwa dengan
mengekspresikan kerajinan dan kasih dalam
pelayanan. Dengan demikian, tidak sia-sia kita hidup di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar