Kamis, 26 Februari 2015

Berdoa dan Berpuasa bagi Penatua (KPR. 14:23)


Dalam sebuah Jemaat dari zaman Perjanjian Baru telah dikenal adanya jabatan gerejawi yang disebut penatua. Jabatan tersebut tentu dibedakan dari jabatan Pendeta dan Diaken. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa, penatua adalah anggota pengurus gereja untuk membantu tugas Pendeta. Dalam Kisah Para Rasul, disebutkan bahwa penatua merupakan sekelompok orang pilihan yang memimpin dalam jemaat lokal, seperti jemaat Anthiokia (KPR. 11:30), jemaat Efesus (KPR. 20:17), jemaat Yerusalem (KPR. 21:18), dan lainnya. Namun pertanyaannya, mengapa dalam jemaat Kristen jabatan penatua tetap ada? Karena keberadaan penatua dalam gereja begitu penting, yakni turut serta menggembalakan kawanan domba Allah (I Petrus 5:1-4). Lebih lanjut, Jan S. Aritonang menuliskan bahwa penatua memuliki tugas untuk memperhatikan kehidupan jemaat dan menasihati bahkan menegur dengan firman Tuhan. Oleh karena itu, penatua dalam jabatan gerejawi tetap diperlukan demi kelangsungan penggembalaan umat Allah di dunia.
Secara tegas rasul Petrus menyatakan bahwa seorang penatua memiliki tugas penting dalam jemaat. Adapun tugas itu ialah menggembalakan kawanan domba Allah bukan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan bukan pula karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Dalam kepemimpinanpun ditegaskan: “Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.” Demikian frman Tuhan yang disampaikan kepada rasul Petrus untuk para penatua. Oleh karenanya, jemaat diminta untuk dapat menghormati para penatua dalam tugas dan tanggungjawabnya. Kendati tugas sebagai penatua bukanlah sebuah jabatan yang mudah, namun panggilan pelayanan ini adalah mulia. Sebab Gembala Agung akan menganugerahkan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu kepada setiap para penatua yang bersedia menerima tugasnya. Sebuah kehormatan, apabila kita dilayakkan untuk melayani sang Gembala Agung; Tuhan Yesus Kristus.
Dalam waktu dekat, di bulan Februari gereja kita akan melaksanakan pemilihan penatua gereja. Baiklah bersama kita dalam kerendahan hati berdoa dan berpuasa untuk gereja kita. Dengan demikian Tuhan berkenan memanggil dan memperlengkapi setiap penatua yang akan terpilih untuk menerima tugas gerejawi bagi kemuliaan Tuhan (KPR. 14:23). Menjadi penatua bukanlah tugas yang dikatakan mudah, namun dengan mengandalkan Tuhan sukacita besar akan dirasakan. Mari bersama-sama berdoa dan berpuasa bagi penatua dan calon penatua gereja kita. Demi pertumbuhan iman dan pertambahan orang-orang percaya bagi kemuliaan Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Say No to Divorce !

If we pay attention to the divorce statistics in Indonesia, we may be interested in the facts. According to data from the Director General o...