Dalam
sebuah Jemaat dari zaman Perjanjian Baru telah dikenal adanya jabatan gerejawi
yang disebut penatua. Jabatan tersebut tentu dibedakan dari jabatan Pendeta dan
Diaken. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa, penatua adalah anggota
pengurus gereja untuk membantu tugas Pendeta. Dalam Kisah Para Rasul,
disebutkan bahwa penatua merupakan sekelompok orang pilihan yang memimpin dalam
jemaat lokal, seperti jemaat Anthiokia (KPR. 11:30), jemaat Efesus (KPR.
20:17), jemaat Yerusalem (KPR. 21:18), dan lainnya. Namun pertanyaannya,
mengapa dalam jemaat Kristen jabatan penatua tetap ada? Karena keberadaan
penatua dalam gereja begitu penting, yakni turut serta menggembalakan kawanan
domba Allah (I Petrus 5:1-4). Lebih lanjut, Jan S. Aritonang menuliskan bahwa
penatua memuliki tugas untuk memperhatikan kehidupan jemaat dan menasihati
bahkan menegur dengan firman Tuhan. Oleh karena itu, penatua dalam jabatan
gerejawi tetap diperlukan demi kelangsungan penggembalaan umat Allah di dunia.
Secara tegas rasul Petrus
menyatakan bahwa seorang penatua memiliki tugas penting dalam jemaat. Adapun
tugas itu ialah menggembalakan kawanan domba Allah bukan dengan paksa, tetapi
dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan bukan pula karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Dalam kepemimpinanpun ditegaskan:
“Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang
dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba
itu.” Demikian frman Tuhan yang disampaikan kepada rasul Petrus untuk para
penatua. Oleh karenanya, jemaat diminta untuk dapat menghormati para penatua
dalam tugas dan tanggungjawabnya. Kendati tugas sebagai penatua bukanlah sebuah
jabatan yang mudah, namun panggilan pelayanan ini adalah mulia. Sebab Gembala
Agung akan menganugerahkan mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu kepada
setiap para penatua yang bersedia menerima tugasnya. Sebuah kehormatan, apabila
kita dilayakkan untuk melayani sang Gembala Agung; Tuhan Yesus Kristus.
Dalam waktu dekat, di bulan
Februari gereja kita akan melaksanakan pemilihan penatua gereja. Baiklah
bersama kita dalam kerendahan hati berdoa dan berpuasa untuk gereja kita.
Dengan demikian Tuhan berkenan memanggil dan memperlengkapi setiap penatua yang
akan terpilih untuk menerima tugas gerejawi bagi kemuliaan Tuhan (KPR. 14:23). Menjadi
penatua bukanlah tugas yang dikatakan mudah, namun dengan mengandalkan Tuhan
sukacita besar akan dirasakan. Mari bersama-sama berdoa dan berpuasa bagi
penatua dan calon penatua gereja kita. Demi pertumbuhan iman dan pertambahan
orang-orang percaya bagi kemuliaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar